Seputar Museum Balla Lompoa
Rekonstruksi istana Kerajaan Gowa dibangun tahun 1936 pada masa pemerintahan Raja Gowa ke‑31, I Mangngi‑mangngi Daeng Matutu, yang dulu digunakan sebagai kediaman raja hingga beralih fungsi menjadi museum pada 1973
Tiket masuk
Weekdays: Rp. 10.000 Weekand: Rp. 15.000 /orang
Jam operasional
Senin–Sabtu: 08.00–16.00 WITA
Perputakaan
Perpustakaan Baca
Area Parkir
Area Parkir yang luas
Apa aja yang ada di Museum Balla Lompoa?

Arsitektur Khas
Rumah panggung tinggi beralas kayu ulin (besi) dikelilingi tembok tinggi sebagai kompleks budaya. Upacara adat Accera Kalompoang

Koleksi Pusaka Kerajaan
Menyimpan lebih dari 140 artefak bersejarah: mahkota Salokoa (emas ~1,7 kg), gelang naga, rantai emas, keris emas “Tatarapang” hadiah dari Demak (~986 g), alat perang, naskah lontar, kitab Al-Qur’an tulisan tangan, dan banyak lagi

Rekonstruksi istana Kerajaan Gowa
Rekonstruksi istana Kerajaan Gowa dibangun tahun 1936 pada masa pemerintahan Raja Gowa ke‑31, I Mangngi‑mangngi Daeng Matutu, yang dulu digunakan sebagai kediaman raja hingga beralih fungsi menjadi museum pada 1973
Museum Balla Lampoa
Museum Balla Lompoa adalah rekonstruksi megah istana Kerajaan Gowa yang dibangun pada 1936 oleh Raja Gowa ke‑31, I Mangngi‑Mangngi Daeng Matutu. Berdiri di atas panggung dari kayu ulin selebar ±1.144 m² dalam kompleks seluas 7.663 m², arsitektur tradisional Bugis-nya memperkuat nuansa kerajaan yang autentik .







